Proses dan Sejarah Awal Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Jakarta - Indonesia adalah negara yang memiliki ribuan pulau. Tentunya sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia sangatlah panjang. Apalagi ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses terbentuknya pulau-pulau di wilayah Indonesia

Secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Benua Eurasia.

Sejarah dan Proses Awal Terbentuknya Kepulauan Indonesia.

Berikut adalah sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia yang dikutip dari buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia karya Ahmad Choirul Rofiq (2016:91).

Proses Geologis

Pembentukan kepulauan Indonesia bisa dijelaskan dari proses geologis yang terjadi saat pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari aktivitas dinamik bumi. Aktivitas ini mengakibatkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan formasi daratan Indonesia terpisah satu sama lain.

Sedangkan tenaga eksogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi, seperti iklim, hujan, angin, hingga perubahan temperature level batuan yang mengalami pelapukan pada proses geomorfologi.

Proses Tektonik Lempeng


Pada proses ini, seluruh kerak bumi adalah suatu lempeng yang sifatnya kaku terhadap satu sama lain di atas suatu cairan plastis yang mana masing-masing lembeng akan bergerak menjauh dari pusatnya. Dengan kata lain, proses pembentukan kepulauan Indonesia bisa terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Pasifik.

Proses Tektonik Kepulauan


Kepulauan Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang asalnya dari proses lempeng tektonik.

Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yakni lempeng di pasifik sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan, dan juga lempeng Asia di sebelah utara.

Aktivitas lempeng besar tersebut sudah ada sejak zaman Neogen yang terjadi sekitar 50 juta tahun. Hingga saat ini, ketiga lempeng tersebut masih aktif dan pada kondisi tertentu bisa menyebabkan adanya guncangan gempa bumi berskala ringan hingga berat di daerah-daerah tertentu, khususnya daerah rawan gempa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dispar Kota Mataram Menyiapkan 4.730 Kamar Hotel untuk Penonton MotoGP Mandalika

Cikini Walking Tour, Membawa Turis untuk Mengenal Sejarah Jakarta

Menginap di Hotel Gantung Skylodge Adventure di Pegunungan Sacred, Peru